Kali ini kita akan mengenal lebih dekat salah satu ular peliharaan paling populer di dunia, yaitu Corn Snake! Dengan warna-warnanya yang cantik, sifatnya yang jinak, dan perawatannya yang relatif mudah, ular ini menjadi favorit bagi pemula maupun penghobi reptil berpengalaman. Yuk, kita telusuri bersama asal usul, karakteristik, hingga keunikannya! 🌽🐍
Corn Snake atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai ular jagung, memiliki nama ilmiah Pantherophis guttatus. Ular ini berasal dari Amerika Serikat bagian tenggara, dan biasa ditemukan di hutan terbuka, ladang pertanian, hingga gudang penyimpanan jagung sehingga menjadi asal mula namanya. Mereka bukan pemangsa jagung, melainkan tikus yang hidup di sekitar lumbung.
Corn Snake pertama kali dikenali oleh para ilmuwan pada abad ke-18 dan sejak itu populer sebagai hewan peliharaan karena tampilannya yang menarik dan sifatnya yang jinak.
Corn Snake tampil menawan dengan ciri khas yang membuatnya mudah dikenali dan disukai para penggemar reptil:
Ular dewasa biasanya memiliki panjang antara 90 hingga 150 cm, tergantung pada genetik, jenis kelamin, dan pola makan. Meski panjang, tubuhnya ramping sehingga tidak tampak menyeramkan.
Warna aslinya adalah oranye kemerahan dengan corak hitam yang membentuk pola seperti pelana di sepanjang punggung. Namun, karena banyaknya hasil pembiakan selektif, kini tersedia ratusan morph dengan kombinasi warna dan corak yang unik, seperti:
Bentuk tubuhnya langsing, fleksibel, dan lentur, membuatnya mudah masuk ke sela-sela dan senang menjelajah. Sisiknya halus dan berkilau jika terkena cahaya.
Corn Snake memiliki pupil bulat, yang menandakan bahwa ular ini tidak berbisa. Warna matanya sering kali mencolok dan menambah daya tarik, terutama pada morph tertentu.
Corn Snake adalah salah satu ular paling jinak dan mudah dijinakkan, menjadikannya pilihan ideal bagi pemula atau keluarga yang baru ingin memelihara reptil.
Mereka adalah hewan nokturnal, artinya aktif di malam hari. Namun, di penangkaran, mereka bisa menyesuaikan diri dan tetap aktif saat siang. Corn Snake juga dikenal penasaran dan suka menjelajah, sehingga kadang perlu kandang yang aman agar tidak kabur.
Corn Snake adalah karnivora murni, artinya hanya makan daging, khususnya hewan pengerat kecil.
Saat di alam liar, mereka memangsa tikus, burung kecil, dan kadang amfibi seperti katak. Di penangkaran, makanan yang paling dianjurkan adalah tikus beku-cair (frozen-thawed) demi keamanan ular dan pemiliknya.
Sobat Hewan, merawat Corn Snake memang terkenal relatif mudah, tapi tetap memerlukan perhatian pada detail kandangnya agar si ular tetap sehat dan bahagia.
Untuk ular dewasa, ukuran minimum kandang yang ideal adalah 60 x 30 x 30 cm, namun makin besar makin baik agar ular punya ruang gerak yang cukup.
Suhu siang hari sebaiknya dijaga di kisaran 24–29°C, dengan area basking (berjemur) khusus yang lebih hangat, yaitu hingga 32°C. Pada malam hari, suhu boleh turun sampai 21°C untuk meniru kondisi alami.
Corn Snake menyukai kelembaban sedang, yakni antara 40–60%. Kelembaban ini membantu mereka dalam proses pergantian kulit yang sehat.
Gunakan alas kandang seperti kertas tanpa tinta, serutan kayu aspen, atau cocopeat (sabut kelapa) yang menyerap dan aman. Hindari serutan kayu cedar atau pinus karena mengandung minyak aromatik beracun.
Corn Snake tidak membutuhkan lampu UVB secara wajib seperti beberapa reptil lain. Namun, mereka tetap memerlukan siklus terang-gelap alami agar jam biologisnya seimbang.
🐍 Selain itu, Corn Snake juga senang bersembunyi dan memanjat, jadi pastikan ada tempat berlindung (hide box) dan cabang kecil sebagai media aktivitas. Kandang yang menstimulasi akan membuat ular lebih aktif dan sehat secara mental.
Corn Snake dikenal memiliki daya tahan tubuh yang kuat jika kandang dan perawatannya optimal. Tapi tetap ada risiko masalah kesehatan yang wajib diwaspadai:
Ditandai dengan lendir di mulut/hidung dan napas bersuara. Sering disebabkan oleh suhu kandang terlalu rendah atau lembab berlebihan.
Infeksi pada sisik karena substrat terlalu basah atau lingkungan tidak bersih.
Biasanya akibat suhu dingin atau makanan yang terlalu besar.
Kulit tidak terkelupas sempurna. Ini bisa terjadi jika kelembaban terlalu rendah.
Di penangkaran yang baik, Corn Snake bisa hidup selama 15–20 tahun, bahkan lebih. Dengan usia sepanjang itu, ular ini menjadi salah satu pilihan peliharaan reptil yang ideal bagi pecinta ular yang menginginkan komitmen jangka panjang.
Corn Snake bukan hanya populer karena kemudahannya dalam perawatan, tapi juga karena sejumlah keunikan berikut:
Corn Snake memiliki harga yang bervariasi tergantung pada morph (variasi warna), usia, dan kelangkaan. Ular standar dengan warna oranye-cokelat biasanya lebih murah, sedangkan morph langka seperti albino, blood red, atau snow bisa mencapai jutaan rupiah. Di Indonesia, Corn Snake cukup mudah ditemukan lewat breeder atau komunitas reptil, namun penting untuk tetap memastikan kesehatan ular dan membeli dari sumber terpercaya.
Jenis Corn Snake | Harga Perkiraan |
---|---|
Corn Snake standar | Rp 500.000 – Rp 1.500.000 |
Morph langka (albino, blood red, snow) | Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000+ |
🐍 Tips: Belilah dari breeder terpercaya dan cek kondisi kesehatannya ya, Sobat Hewan!
Corn Snake tidak termasuk spesies dilindungi, jadi boleh dipelihara, Sobat Hewan! Tapi ingat ya, jangan asal lepas ke alam—bisa ganggu keseimbangan ekosistem, lho!
Corn Snake adalah pilihan populer bagi pemula karena jinak, mudah dirawat, dan memiliki penampilan yang menarik. Dengan perhatian dan pengetahuan yang cukup, ular ini bisa menjadi sahabat eksotik yang menyenangkan. Tapi jangan lupa, setiap hewan hidup membutuhkan tanggung jawab, kasih sayang, dan lingkungan yang mendukung untuk hidup sehat dan bahagia.